A. Pengertian
Motivasi
Dalam
buku “Total Motivation” yang dikarang
oleh Satria Hadi Lubis, motivasi merupakan kata ajaib karena mengandung makna
“tiada tapi ada”. Motivasi memang sulit dibuktikan dengan kasat mata tetapi
bisa dirasakan gejalanya. Walaupun motivasi tak kasat oleh mata, tapi
keberadaannya diakui baik secara ilmiah maupun awam. Bukan hanya diakui tetapi
juga dianggap faktor yang sangat urgen dalam diri manusia.
Keajaiban
motivasi membuat peradaban manusia selalu berubah setiap saat. Motivasi
dituding sebagai pihak yang paling bertanggung jawab terhadap perubahan
peradaban manusia. Setiap perubahan, baik dalam lingkup pribadi, organisasi
maupun masyarakat membutuhkan motivasi sebagai pemicu awalnya.
Setiap orang memiliki komputer yang sangat canggih yang disebut sebagai otak. Otak manusia sebenrnya belum seluruhnya termanfaatkan. Otak manusia yang begitu hebatnya tersebut masih tidur. Dan apa hubungannya otak manusia dengan motivasi? Karena motivasi muncul dari otak manusia. Motivasi merupakan Motivasi merupakan salah satu kerja otak. Jika otak manusia itu diibaratkan sebagai komputer yang canggih, maka motivasi yang muncul juga akan canggih. Motivasi merupakan gabungan dari berbagai faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku. Motivasi merupakan dorongan untuk melakukan sesuatu. Setiap orang memiliki motivasi. Dan motivasi yang dimiliki setiap orang berbeda tingkatannya tergantung dari rangsangan yang diberikan oleh otak kepadanya.
B. Urgensi Memotivasi Diri
Setiap
orang pasti mempunyai mimpi untuk sukses. sukses terkadang memang identik oleh
kekayaan, tahta, kedudukan dan popularitas. Tapi pada hakikatnya sukses adalah perasaan bahagia yang muncul
dari dalam hati. Perasaan bahagia karena
telah meraih apa yang diyakini sebagai kebenaran dan menjalaninya dengan
konsisten.
Namun
bagaimanapun juga sukses itu juga membutuhkan syarat, tidak datang begitu saja.
Orang yang ingin sukses memerlukan semangat (motivasi), visi (tujuan), dan aksi
(pelaksanaan). Tanpa ketiga hal tersebut kesuksesan akan lambat untuk dicapai
bahkan bisa jadi tidak akan tercapai. Dan motivasi yang dimaksud disini tidak
hanya motivasi yang pas-pasan dan tanggung tetapi motivasi yang tinggi.
Motivasi yang tinggi berasal dari diri sendiri atau biasa disebut dengan motivasi intrinsik.
Pada
kenyataannya banyak orang mengalami kesulitan dalam memotivasi dirinya sendiri.
Padahal suatu kepuasan dapat tercapai dengan adanya motivasi yang berasal dari
diri sendiri. Banyak orang yang menunggu untuk dimotivasi oleh orang lain.
Orang yang menunggu dimotivasi orang lain juga sulit menjadi orang yang
produktif beramal. Karena menunggu dimotivasi oleh orang, mereka juga sulit
untuk menjadi agent of change (agen
perubahan) dalam masyarakat. Justru mereka akan menjadi unsur yang diubah oleh
orang lain. Mereka akan bekerja sesuai dengan trend (kecenderungan) yang ada di
masyarakatnya. Visi mereka juga sesuai dengan trend di masayarakatnya. Mereka
tak punya visi sejati. Visi yang
sesuai dengan kebenaran luhur yang bersifat abadi
dan ilahiah.
Ada
empat belas urgensi mengapa kita perlu memotivasi diri kita. Yang sebetulnya
satu saja dari empat belas urgensi tersebut sudah cukup bagi kita untuk
menyadari betapa pentingnya memotivasi diri sendiri.
- Selalu bersemangat.
- Tekun dalam bekerja
- Tidak tergantung pada motivasi dari orang lain
- Selalu berinisiatif dan kreatif
- Produktif dalam bekerja
- Tercapainya suatu tujuan yang diinginkan
- Meraih tujuan lebih cepat
- Optimis terhadap masa depan
- Menikmati hidup dan pekerjaan
- Terhindar dari kesepian
- Terhindar dari rasa jenuh
- Menunaikan kewajiban syar’i
- Melaksanakan sunnah Rasul
- Memperoleh sukses di dunia dan akhirat
Hambatan Memotivasi Diri
Jika
begitu pentingnya memotivasi diri, lalu mengapa banyak orang yang sulit
melakukannya? Sulit memotivasi diri disebabkab adanya berbagai hambatan
memotivasi diri. Hambatan tersebut antara lain:
1. Kurangnya
kepercayaan diri
2. Cemas
3. Opini
negatif
4. Perasaan
tidak ada masa depan
5. Merasa
diri tidak penting
6. Tidak
tahu apa yang terjadi
7. Pengakuan
semu (penghargaan yang tulus)
D.
Kiat Mental untuk Menumbuhkan Motivasi Intrinsik
Kiat Mental untuk Menumbuhkan Motivasi Intrinsik
Di
bawah ini ada beberapa kiat mental untuk menumbuhkan motivasi dari diri sendiri
(motivasi intrinsik) yang dapat anda praktekan dalam kehidupan sehari-hari.
- Cari manfaat perbuatan tersebut untuk anda
- Inventarisir berbagai dampak negatif, jika anda tidak mengerjakannya
- Baca buku-buku tentang motivasi
- Tempel kata-kata penggugah semangat di tempat yang mudah dilihat
- Visualisasikan tujuan anda
- Pecah tujuan anda dalam tujuan-tujuan kecil
- Buat perencanaan harianjangan bandingkan diri anda dengan keberhasilan orang lain.
- Baca kisah para nabi dan ulama yang menggugah semangat
- Baca kisah orang-orang sukses
- Ikuti pelatihan motivasi
- Biasakan berpikir positif bahwa “saya adalah orang yang selalu bersemangat!”
- Miliki semboyan “Hari ini harus lebih baik dari hari yang kemarin”
- Beritahu rencana anda kepada orang lain
- Mulailah dari pekerjaan yang mudah
- Yakini bahwa anda adalah orang sukses
- Lakukan dua pekerjaan sekaligus
- Buat deadline (tenggat waktu)
- Hindari mencari-cari alasan
- Inventarisir kesuksesan anda di masa lalu
- Bekerjalah sesuai dengan bakat dan minat anda.
- Jangan terlalu sering memikirkan kekurangan anda
- Anggap kegagalan sebagai jalan meraih sukses
- Jangan anggap masalah yang dihadapi sebagai masalah yang berat
- Yakini bahwa Allah mencintai orang yang bersemangat
Nah
itulah tadi beberapa kiat untuk memotivasi diri. Jangan tunggu orang lain untuk
memotivasi anda jika anda menginginkan kesuksesan yan anda impikan. Ingat,
bahwa barangsiapa yang kehilangan
semangat, bisa jadi ia akan kehilangan masa depan (SHL).
SELAMAT MENCOBA...........!!!!!!!!!!!!!!
(dikutip dari buku “Total Motivation”, Satria
Hadi Lubis, ProYou: Yogyakarta: 2009)
0 komentar:
Posting Komentar